Jenis - Jenis Instrumen Investasi




Jenis - Jenis Instrumen Investasi

Hasil gambar untuk gambar investasi

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

1 Investasi.Properti
                 Hasil gambar untuk gambar investasi properti 
Harga properti yaitu rumah dan tanah cenderung akan naik. Selain dari kenaikan nilainya, investasi ini juga sangat menguntungkan karena jika dikelola dapat memberikan pemasukan tetap per bulan atau per tahun. Properti dapat disewakan dalam bentuk dikontrakkan atau dibuat tempat kos. Kenaikan harga properti dipengaruhi oleh inflasi, lokasi serta penawaran dan permintaan. Di Indonesia, dalam hal penawaran dan permintaan saat ini masih terjadi kesenjangan yang cukup signifikan karena pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat.
a.    Kelebihan Investasi Properti:
1. Rendah Resiko
Risiko investasi properti dapat dikatakan cukup rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan nilai properti tidak sekencang dan sesensitif saham. Sehingga investasi ini dikatakan cukup cocok bagi investor yang tidak ingin mengambil risiko yang terlalu tinggi dalam berinvestasi.
2. Nilai Keuntungan Meningkat Dari Tahun Ke Tahun
Keuntungan lain dari investasi properti ini adalah nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu meski tidak dalam jangka waktu pendek. Hal ini jelas akan menguntungkan Anda di masa mendatang, misalnya pada saat memasuki masa pensiun. Selain itu, dalam waktu pendek, investasi properti pun menghasilkan keuntungan lain dalam bentuk uang sewa maupun uang kontrak. Sehingga keuntungan yang didapat dari investasi ini terbilang cukup besar.
3. Dapat Dijadikan Agunan
 Dengan keuntungan yang cukup besar dan menjanjikan tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa properti juga dapat dijadikan agunan untuk mengajukan pinjaman yang akan digunakan untuk investasi properti lain. Siklus keuntungannya kurang lebih akan sama sehingga investor lebih mampu memperkirakan properti seperti apa yang dibutuhkan terkait dengan besarnya modal, jangka waktu balik modal, keuntungan yang didapatkan, serta memperhitungkan berapa tanggungan hutang yang harus dibayarkan dalam jangka waktu tertentu.
4. Dapat Terlihat Secara Fisik
Banyak orang yang tidak menyukai investasi yang tidak terlihat. Maka tidak heran bila dari nominal kecil pun akan diinvestasikan dalam bentuk atau wujud barang, misalnya emas. Begitu pula dengan investasi properti. Properti jelas terlihat wujud fisiknya sehingga investasi ini cukup diminati oleh pemilik modal besar.
b.    Kekurangan Investasi Properti :
-  Biaya perawatan untuk investasi properti cenderung besar. Hal ini harus dilakukan untuk tetap menjaga kualitas investasi properti yang dapat memberikan keuntungan yang setidaknya sama bagi pemilik modal.
- Investasi properti jelas merupakan investasi yang padat modal. Artinya investasi ini membutuhkan modal yang cukup besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar pula karena besarnya modal yang dikeluarkan proporsional dengan besarnya keuntungan yang akan didapatkan.
- Isu keterjangkauan investasi atau affordability investment merupakan hal yang harus diperhatikan sebagai sisi kelemahan investasi properti karena harga properti biasanya akan ditetapkan berdasarkan sifat pasar lokal. Sehingga pemilihan tempat untuk investasi properti pun juga turut menjadi faktor yang sangat dipertimbangkan untuk menanamkan modal dalam investasi properti
c.       Cara membeli  investasi properti:
-          Cari Pengembang yang baik
Yang pertama harus Anda lakukan adalah mencari pengembang atau developer yang baik developer harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, berpengalaman dengan proyek-proyek besar dan harus memiliki margin error yang sangat rendah. Semakin besar peluang bisnis properti yang akan Anda buka, maka secara otomatis ini akan membuat lebih banyak developer baru yang berdatangan.
-         Lokasi Properti yang Baik
lokasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus bisa diperhatikan dengan bijak.Misalya Anda memilih sebuah hunian sebaiknya anda memilih hunian rumah yang strategis dengan pusat kota, yang memiliki akses transportasi yang memadai, baik itu angkutan umum atau fasilitas jalan yang baik, dekat dengan pusat pendidikan, seperti sekolah dan lainnya, dekat dengan kantor pemerintahan.
d.       Return Investasi Properti:
Return on Investment (ROI) adalah persentase keuntungan yang didapatkan dari jumlah biaya yang dikeluarkan. Rumusnya cukup sederhana sebagai berikut:ROI
Apabila kita mau menghitung ROI investasi properti secara sederhana maka ini sangat mudah dilakukan.

Misalkan ada sebuah properti dengan harga beli 1.000.000 dan biaya renovasi sebesar 500.000. Properti tersebut lalu mengalami kenaikan dan memiliki nilai 2.000.000. Maka… ROI = (2.000.000-(1.000.000+500.000))/(1.000.000+500.000) = 500.000/1.500.000 = 33%

Properti yang disewakan akan menghasilkan pendapatan per bulan dan tentunya ini juga perlu diperhitungkan. Biasanya investor perlu menentukan tenggang waktu dari analisa yang mau dilakukan (misalkan 10 tahun) dan mengambil berasumsi mengenai kenaikan harga sewa untuk melakukan perhitungan semacam ini.

Jadi seperti bisa dilihat, perhitungan ROI untuk investasi properti dapat dilakukan secara mudah ataupun komplex bergantung pada kebutuhan dan variabel apa saja yang mau dimasukkan dalam perhitungan. Yang terpenting adalah mengerti tujuan dari perhitungan yang mau dilakukan dan menggunakan variabel yang sesuai.
E. Risiko Investasi Properti:
- Biaya Perawatan. Jika ingin mendapatkan hasil yang meningkat terus menerus maka properti harus terus dijaga dalam keadaan baik, sehingga biaya perawatan perlu dikeluarkan untuk properti seperti biaya kebersihan, perbaikan bangunan sehingga nilainya tetap bagus dimata pembeli sehingga income yang didapat meningkat. Jika tidak maka harganya tidak akan bagus jika kondisi properti terlihat tidak diurus.
- Membutuhkan Modal BesarSifat dari investasi bisnis properti adalah capital intensive atau modal yang padat. Mengapa? karena semakin besar modal yang diinvestasikan untuk membangun properti maka semakin besar hasil yang didapatkan dari investasi tersebut.
- Biaya Transaksi Yang Tinggi. Dibandingkan dengan produk investasi lainnya, berbisnis properti juga harus banyak mengeluarkan biaya tambahan bahkan cukup tinggi misalnya seperti pajak yaitu PPH yang dikenakan ke penjual dan BPHTB yang dikenakan ke pembeli.
F. Ragam produksi Investasi Properti :
1 Investasi Tanah Kosong
Investasi tanah kosong maupun tanah kavling adalah investasi properti yang paling mendasar. Investasi ini sering digunakan orang sejak dulu untuk mewariskan harta pada keturunannya. Dari segi pembelian investasi ini tidak terlalu rumit. Hal yang harus Anda lakukan adalah memastikan keabsahan sertifikat tanah tersebut. Investasi tanah kosong juga relatif mudah dijual karena tidak ada kepentingan keselarasan desain dengan keinginan pembeli. Berbeda halnya dengan investasi rumah atau bangunan yang memiliki lebih banyak variabel untuk dipertimbangkan.
2  Investasi Rumah Sewa
Investasi rumah sewa dapat dilakukan jika Anda memiliki lebih dari satu rumah dimana rumah tersebut tidak digunakan untuk tinggal pribadi. Penyewaan rumah biasanya dilakukan per tahun. Dari segi pembelian rumah sewa tidak sesederhana pembelian tanah kosong. Selain mementingkan lokasi rumah, Anda juga harus mempertimbangkan banyak variabel lainnya.
3        Investasi Ruko
Investasi ruko merupakan investasi properti dengan yield yang cukup tinggi. Yield yang dijanjikan umumnya sebesar 6% – 9% per tahun, karenanya investasi ruko termasuk investasi dengan quick return. 
2..   Investasi Logam Mulia
Harga emas cenderung naik setiap tahun, itulah sebabnya banyak orang yang membeli emas kemudian menjualnya saat harganya naik. Bila hendak digunakan untuk investasi, emas yang dibeli hendaknya berupa logam mulia batangan atau koin. Emas batangan atau koin tidak mengalami penyusutan atau ongkos pembuatan yang biasa dikenakan apabila kita menjual dalam bentuk perhiasan
a.  Keuntungan Investasi Emas :
1. Sifatnya yang Mudah Dicairkan
Merupakan keuntungan pertama yang cukup menggiurkan dalam berinvestasi, pasalnya bentuk dan jenis investasi lain memiliki kecenderungan sifat yang lebih sulit dicairkan atau hanya dapat diklaim pada saat tertentu saja. Berbeda halnya dengan investasi emas yang memberikan keleluasaan bagi para pemegang investasi ini untuk dapat mencairkannya ke dalam bentuk uang tunai dengan cara yang relatif mudah dan waktu yang relatif singkat serta lebih fleksibel daripada jenis investasi lainnya.
2. Bebas Pajak
Berbeda dengan memiliki saham pada suatu perusahaan tertentu. Keuntungan yang didapat dari investasi yang baik pada suatu perusahaan tak lantas langsung dinikmati oleh para pemegang saham perusahaan tersebut. Pasalnya, mendapatkan keuntungan ini terkadang juga diikuti dengan adanya pajak atau terkadang bentuk keuntungan tersebut bukanlah dalam bentuk uang tunai namun tambahan lembar saham perusahaan. Memiliki emas sebagai barang investasi merupakan pilihan yang tepat bila Anda menginginkan investasi bebas pajak.
3. Melindungi Nilai Kekayaan
Dengan kecenderungan nilainya yang meningkat dari tahun ke tahun, maka emas sangat cocok bila disebut sebagai investasi yang paling mampu melindungi nilai kekayaan seseorang. Perlindungan investasi emas terhadap kekayaan seseorang dapat dicerminkan dari harganya yang selalu stabil dan cenderung mengalami kenaikan, sehingga ketika dijual kembali, pemegang investasi emas cenderung mendapatkan hasil balik yang lebih tinggi.
Kelebihan lain dari investasi emas adalah Anda tidak harus melakukannya dalam jumlah besar, seperti membelinya dalam bentuk perhiasan. Yang pasti Investasi ini memiliki segudang  keuntungan lain yang dengan profit yang menggiurkan. Maka tak heran bila kini terdapat banyak toko emas bermunculan untuk menarik minat masyarakat hingga mereka yang hidup pada level ekonomi menengah ke bawah, yaitu dengan cara menjual jenis emas muda yang harganya cukup terjangkau dibandingkan dengan emas tua.
b. Kerugian Investasi Emas :
1. Risiko Kehilangan Yang Cukup Tinggi 
Inilah risiko pertama yang harus dihadapi oleh investor emas, terutama yang menjadikan emas dalam bentuk perhiasan yang sehari-hari digunakan. Risiko ini muncul dari kejadian perampokan yang mungkin terjadi terutama bila perhiasan yang digunakan cukup banyak atau mencolok.
Investasi emas dalam bentuk batangan dengan jumlah yang cukup banyak juga rawan dengan risiko ini. Maka untuk melindungi aset mereka, pemegang investasi emas biasanya bersedia membayar lebih banyak dana untuk menyewa safe deposit box yang merupakan fasilitas sebuah bank untuk menyimpan berkas maupun barang milik nasabah yang dirasa memiliki nilai yang cukup tinggi.
2. Harganya Fluktuatif 
Meski kecenderungan harga emas selalu meningkat, namun peningkatan itu tidak lantas terjadi setiap hari dan bukanlah suatu kejadian yang memakan sedikit waktu. Disebut memiliki kecenderungan peningkatan harga emas karena tinjauannya dilakukan dalam waktu beberapa tahun. Emas pun terkadang mengalami penurunan harga jual meski tak jarang mengalami kenaikan. Perubahan harga emas yang sering ini berpotensi mempersulit investor emas untuk dapat menghitung nilai investasi emas yang kita miliki di masa mendatang.
Mungkin beberapa investor akan mengambil nilai tengah dari sebuah fluktuasi harga emas per gram untuk menghitung nilai investasinya di masa mendatang dengan suku bunga tertentu. Hal ini mungkin tidak akan berpengaruh banyak terhadap investor dengan investasi emas yang jumlahnya tidak terlalu fantastis namun akan cukup menjadi pertimbangan yang berat terkait dengan harganya yang fluktuatif bagi investor dengan jumlah investasi emas yang bisa dikatakan banyak. Jadi bila Anda berencana memiliki investasi emas dalam jumlah besar, pertimbangkan faktor fluktuasi harga emas.
3. Dampaknya Sangat Kecil Terhadap Ekonomi Riil
Memiliki investasi emas tidak bisa memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi secara riil. Hal ini disebabkan bahwa keuntungan yang dimiliki cenderung digunakan untuk kepentingan pribadi investor meskipun beberapa diantara investor emas menggunakan keuntungan investasi ini untuk kebutuhan pembelanjaan yang mana pembelanjaan atau konsumsi juga sebagai indikator pertumbuhan ekonomi. Berbeda hal bila investor memiliki investasi dalam bentuk saham perusahaan. Keuntungan yang didapat merupakan akar dari keuntungan perusahaan, yang mana keuntungan ini akan digunakan kembali oleh perusahaan sebagai investasi lagi atau digunakan untuk membiayai jalannya roda perusahaan untuk dapat memproduksi produk lebih banyak dan lebih baik.
c.  Cara investasi Logam Mulia :
1. Teknik Investasi Emas Klasik
Cara pertama berinvestasi emas Antam yang menguntungkan untuk para pemula adalah dengan menerapkan teknik investasi emas klasik.  Menerapkan teknik investasi emas klasik maksudnya adalah membeli emas disaat harga cukup murah dan menjualnya kalau sudah naik dan selisih jualnya cukup banyak. Teknik yang sering dilakukan oleh para orang tua jaman dulu telah terbukti cukup efektif jika dilakukan dalam waktu tepat dan dalam masa yang lama. Dengan menjalankan teknik ini bisa dikatakan emas yang Anda miliki ini menjadi investasi jangka panjang misalnya kurung waktu 5 sampai 10 tahun
2. Membuat Tabungan Emas
Tips dan rahasia berikutnya untuk berinvestasi emas Antam yang menguntungkan adalah dengan membuat emas sebagai tabungan dan asuransi. Menabung emas memang benar-benar kita menabung menggunakan emas, bukan uang. Dengan menjalankan tips dengan konsep menabung emas ini, kita tidak akan mengenal inflasi. Jadi tabungan kita akan tetap utuh bahkan cenderung meningkat meski ada inflasi pada produk yang kita inginkan di masa depan. Hal ini dikarenakan kenaikan inflasi yang ada akan segera tertutupi dengan harga emas saat dikonversi menjadi emas dalam gram.
3. Investasi Emas Dijadikan Modal Usaha
Strategi yang satu ini seringkali dijalankan dengan sistem gadai. Jadi misalnya Anda memiliki emas 100 gram, maka untuk meningkatkan nilai emas, kita sebaiknya menggadaikannya. Kemudian, uang hasil gadai dijadikan modal usaha dan bisnis. Untuk benar-benar menjalankan teknik ini, Anda harus paham bahwa sistem ini memiliki kelemahan tersendiri, yaitu ketika bisnis bangkrut, maka emas kita akan hilang atau berkurang. Tapi bila usaha kita maju, maka bukan tidak mungkin anda bisa meningkatkan jumlah emas yang Anda miliki.
D. Return Investasi Logam Mulia:
Dalam catatanharga emas fisik milik Antam terendah dalam 2 tahun terakhir di level Rp 498.000 pada 25 Juni 2013. Saat itu, harga spot emas berada di level US$ 1.286 per troy ounce.Artinya, investasi di emas batangan sudah mencatatkan keuntungan 17,67% dalam 2 tahun.

General Manager Antam Dody Martimbang mengatakan, logam mulia atau emas batangan bisa dijadikan alat investasi jangka panjang. Nilai emas cenderung naik.

“Emas itu cenderung stabil. Dalam jangka panjang pasti naik. Ini bisa jadi safe haven,” Investasi lainnya yang juga memberikan keuntungan tinggi adalah properti. Namun, kelemahan dari properti adalah tidak likuid seperti emas.
E. Risiko Investasi Logam Mulia :
- Risiko Kehilangan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bentuk fisik dari emas tidaklah praktis dan membutuhkan tempat penyimpanan. Selain itu, keadaan fisik emas yang mencolok juga dapat mengundang kejahatan sehingga risiko kehilangan emas tentu akan mudah dialami terutama bagi anda yang memilih jenis emas perhiasan dan sering digunakan. Jika hal ini sampai terjadi, tentunya anda akan mengalami kerugian yang cukup besar.
- Warna emas dapat memudar
Risiko lainnya yang bisa saja didapatkan ketika berinvestasi dengan emas adalah warna pada emas dapat memudar sehingga menurunkan nilai jual emas. Warna emas bisa memudar dengan cepat apalagi jika tidak melakukan perawatan dengan benar.Nilai jual emas yang turun tentunya akan membuat anda mengalami kerugian. Sehingga sangat disarankan bagi yang berivestasi dengan emas agar merawat dengan baik emas-emas anda agar nilai jualnya tetap tinggi.
- Emas palsu
Bagi yang masih awam dalam bisnis investasi emas, tentunya harus sangat memperhatikan risiko yang satu ini karena sangat rawan terjadi. Bahkan tidak hanya pihak individual saja yang dapat mengalami penipuan seperti ini, pihak bank atau pegadaian juga bisa saja mengalami penipuan seperti ini.
F. Ragam Produk investasi Emas 
1 Emas Batangan  
Emas batangan adalah emas yang berbentuk batangan atau logam, seperti logam mulia ANTAM. Emas batangan ini merupakan investasi emas yang paling populer dan aman, karena emas batangan dapat dijual dengan mudah dan cepat serta tidak dikenai pajak ataupun biaya lainnya. Sehingga sangat patut sekali untuk dijadikan pilihan dalam berinvestas
2 Emas Perhiasan
Saat kita membeli perhiasan emas di toko perhiasan maka kita juga diharuskan untuk membayar lebih banyak dikarenakan adanya ongkos pembuatan emas dan akan dikenai pajak (PPN). Dan saat kita ingin menjual perhiasan emas kembali, biasanya toko perhiasan hanya akan membayar emasnya saja. Jadi ongkos pembuatannya tidak dihitung, sehingga harga jual emas menjadi berkurang. Maka dari itu investasi perhiasan emas sangat tidak disarankan untuk investasi jangka pendek. Investasi emas perhiasan lebih cocok untuk investasi jangka panjang.
3 Koin Emas
Koin emas sering dijadikan investasi bagi seseorang yang ingin memiliki tabungan untuk mempersiapkan ibadah haji, maka dari itu sering disebut ONH (Ongkos Naik Haji). Investasi ini sebenarnya sama dengan investasi emas lainnya karena memiliki harga yang mengikuti harga mata uang asing (dolar Amerika Serikat) dan aman terhadap inflasi.
3. Investasi Obligasi 
 Hasil gambar untuk gambar investasi obligasi
Obligasi adalah surat tanda bukti utang, bahwa kita memberikan utang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang berutang akan memberi bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pengembalian utang lebih dari satu tahun. Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau surat utang dari negara.
A. Keuntungan Obligasi
1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
3. Bunga lebih besar dibandingkan deposito
B. Kerugian Obligasi
1. Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
2. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk).
3. Jangka waktu panjang (> 1 tahun), sehingga tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain. 
4. Bila pihak yang berhutang bangkrut, berarti tidak dapat mengembalikan hutangnya. 
C. Cara Membeli Investasi Obligasi :
1.  Membuka Rekening
Bagi Anda yang akan menjadi investor obligasi, tahap awal yang perlu Anda lakukan adalah memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi.Mengingat investasi obligasi memiliki risiko yang tinggi, Anda perlu lebih selektif dalam melakukan pemilihan perusahaan yang akan menjadi tempat saluran dana investasi Anda.Anda disarankan untuk memiliki perusahaan dengan pengalaman, tim yang solid – baik trader atau dealer ataupun riset serta fee yang kompetitif.Informasi mengenai perkembangan dan perdagangan obligasi setiap bisa Anda dapatkan melalui pembukaan rekening. Dengan demikian pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to date juga Anda dapatkan.
2. Pahami Produk Obligasi
Pahami secara pasti dan mendetail bahkan menyeluruh mengenai produk investasi, potensi risiko dan juga setiap keuntungan yang Anda dapatkan melalui investasi obligasi.Anda disarankan untuk mempelajari setiap instrument obligasi secara lengkap agar Anda dapat mengenal jenis investasi dengan baik dan mempermudah Anda dalam pengambilan keputusan investasi.Setiap instrument obligasi dapat Anda pelajari secara mandiri ataupun informasi yang Anda dapatkan dari bagian riset perusahaan sekuritas, tempat Anda membuka rekening atau bisa juga melalui internet.
3. Lakukan Analisis
Analisis perlu dilakukan agar keputusan yang diambil dapat sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan.Lakukan analisis seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat.Pertimbangkan juga latar belakang dari profil penerbit (debitur).Gali informasi selengkapnya mengenai hal tersebut agar Anda mendapatkan kesimpulan apakah Anda akan meminjamkan uang Anda pada perusahaan tersebut atau tidak.Pertimbangkan untung rugi dengan mendetail.Sangat disarankan agar Anda membandingkan antara obligasi yang sejenis.
D.  Return berinvestasi Obligasi :
Return yang akan kita dapat berasal dari bunga obligasi ataupun dari harga obligasi yang naik akibat pergerakan suku bunga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Saat ini ORI ( Obligasi Ritel Indonesia) menawarkan bunga sekitar 7% per tahun nett setelah dipotong pajak. Artinya jika kita menaruh uang sebesar Rp 1 juta maka kita akan mendapat hasil di akhir tahun sebesar Rp 1 Juta +     ( Rp 1 juta x 7% ).
E. Risiko berinvestasi Obligasi :
1) Gagal bayar
Kegagalan emiten untuk melakukan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.
2) Capital Loss
Obligasi yang dijual sebelum jatuh tempo dengan harga yang rendah dari harga belinya.
3) Capability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang telah dikeluarkan. Obligasi demikian biasanya akan ditarik lagi pada saat suku bunga akan menurun. Jadi pemegang obligasi yang memiliki persyaratan capability berpotensi rugi, apabila suku bunga menurun. Biasanya untuk mengompensasi kerugian, emiten akan memberikan premium.
F. Ragam produk Investasi Obligasi :
- Obligasi suku  bunga tetap
- Obligasi suku bunga mengambang
- Obligasi tanpa bunga
- Obligasi Indeks
- Obligasi Inflasi
4. Investasi Reksadana
Hasil gambar untuk gambar investasi reksadana
Reksa dana merupakan tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi yang akan diinvestasikan pada jenis investasi lainnya. Bila mendapat keuntungan atau kerugian akan dibagi secara rata untuk para investor. Jenis risikonya berbeda, tergantung jenis risiko yang dipilih. Jenisnya adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.
A. Keuntungan Investasi Reksa Dana :
1. Tidak perlu memiliki banyak pengetahuan, karena dikelola oleh Manajer Investasi.
2. Karena diinvestasikan ke banyak tempat, maka bila terjadi kerugian di satu tempat bisa tertolong tempat lain yang mungkin menghasilkan keuntungan. 
B. Kerugian Investasi Reksa Dana :
1. Bagi sebagian orang, karena tidak dikelola sendiri sering tidak puas dengan hasilnya.
2. Keuntungan lebih sedikit dibandingkan saham dan ada biaya yang dikeluarkan untuk pengelolanya.   
C. Cara membeli investasi Reksadana:
 1. Skema pembelian Reksadana melalui MI :
1.       Datangi manajer investasi (MI) atau agen penjual reksadana
2.       Mengisi formulir transaksi dilengkapi identitas diri.
3.       Nilai aktiva bersih (NAB) per unit penyertaan bisa berubah setiap hari tergantung waktu pengembalikan formulir pembelian plus menyetor dana ke bank kustodian. Ingat pembayaran lewat rekening atau transfer ke bank kustodian, tidak langsung secara tunai ke agen penjual atau manajer investasi.
4.       Investor mendapat surat konfirmasi sebagai bukti kepemilikan, namun bisa juga manajer investasi hanya akan mengirimkan laporan bulanan tentang perkembangan hasil investasinya.
5.       Cermati biaya pembelian atau biaya-biaya lain seperti biaya pengalihan dan biaya penjualan kembali.
2. Skema Melalui Bank :
Selain pembelian langsung lewat MI, skema lain untuk membeli reksadana bisa melalui Bank. Ada beberapa bank yang melayani pembelian reksadana misalnya BCA, bank Mandiri dan Bank Commonwealth.Sebenarnya tidak ada perbedaan membeli reksadana antara bank atau membeli secara langsung lewat MI. Perbedaaanya jika membeli lewat bank, Anda hanya tinggal mengintegrasikan rekening tabungan untuk pemindahbukuan atau pendebetan untuk investasi reksadana.Sedangkan bila langsung ke MI yang menjual reksadana, harus terlebih dahulu melakukan transfer dana dan konfirmasi ulang pembayaran.
Namun agak disayangkan tidak semua customer service mapun tenaga marketing dibekali pengetahuan tentang reksadana, meskipun bank yang bersangkutan sebenarnya menjual reksadana. Sehingga penting bagi pihak bank untuk mempersiapkan SDM terutama customer service maupun marketing untuk memahami dengan baik apa itu reksadana.
D. Return Investasi Reksadana:
Berapa return dari investasi pada reksa dana? Tidak jarang ini ditanyakan oleh orang atau juga investor reksa dana kepada saya.Bagi yang baru ingin memulai investasi, tentunya ingin sekali mengetahui berapa kira-kira keuntungan yang bisa didapat dari sebuah investasi.Namun, seperti yang seharusnya semua orang ketahui, dalam berinvestasi pada saham dan reksa dana, kita tidak bisa mematok sebuah kepastian hasil investasi atau imbalnya.
Berbeda dengan kita berdeposito pada bank, kita sudah mendapatkan nilai kesepakatan bahwa bila kita depositokan uang selama “X” bulan maka saya akan dapatkan bunga sebesar “Y” persen.Kepastian akan imbal investasi juga bisa kita dapatkan bila kita berinvestasi pada surat utang atau obligasi. Pemerintah pun membuat surat obligasi ritel yang dikenal dengan ORI salah satunya, dan juga memberikan kepastian nilai di awal kita membelinya

E. Risiko Investasi Reksadana :
– Risiko berkurangnya nilai investasi.
Modal awal pemodal bisa berkurang karena investasi di Reksa Dana tidak digaransi pasti memberikan keuntungan. Naik turunnya nilai investasi tergantung isi portofolio Reksa Dana, bila saham/obligasi dalam portofolio rata-rata naik maka nilai investasi Reksa Dana juga naik atau pemodal menikmati keuntungan. Namun sebaliknya bila saham/obligasi dalam portofolio turun harganya maka pemodal mengalami kerugian potensial.
– Risiko likuiditas saat penarikan dana pemodal
Sama seperti bank yang mengalami rush (penarikan besar-besaran secara bersamaan), Reksa Dana juga menghadapi risiko serupa. Bila pemodal beramai-ramai menarik dananya sedangkan dana tersebut masih diinvestasikan dalam saham/obligasi maka Manajer Investasi harus menjual saham/obligasi tersebut untuk dibayarkan kepada pemodal. Penjualan saham/obligasi dalam jumlah besar berpotensi menurunkan harga saham/obligasi sehingga menurunkan Reksa Dana.
– Risiko wanprestasi emiten
Penerbit obligasi yang gagal membayar kupon bunga atau nilai pokok utang menyebabkan Reksa Dana tidak menerima penghasilan yang semestinya diterima. (Geraldine Megan Tauran)
 F. Ragam Produk dari Investasi Reksadana:

          - Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang menempatkan seluruh dana investasi pada instrumen pasar uang yang bersifat utang dan memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun seperti deposito, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Reksa dana pasar uang merupakan jenis reksa dana dengan risiko yang sangat rendah, sehingga cocok untuk para investor konservatif.

         - Reksadana Campuran (Balanced Fund).

Reksa dana saham adalah reksa dana yang menempatkan sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola untuk diinvestasikan ke dalam efek yang bersifat ekuitas (saham). Reksa dana saham memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingan reksa dana lainnya, oleh karena itu reksa dana jenis ini merupakan jenis reksa dana yang paling sesuai untuk Anda yang termasuk investor jenis agresif. Karena dengan risikonya yang cukup tinggi, Anda juga akan mendapatkan returnyang tertinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya.

        - Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana yang menempatkan sekurang-kurangnya 80% dari dana investasi ke dalam efek yang memberikan pendapatan tetap seperti surat utang negara maupun surat utang perusahaan yang memiliki jangka jatuh tempo lebih dari satu tahun. Reksa dana pendapatan tetap memiliki risiko yang lebih tinggi dari reksa dana pasar uang, oleh karena itu reksa dana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan reksa dana bagi para investor moderat.

5.Investasi Sukuk
Hasil gambar untuk gambar investasi sukuk
Apa itu Sukuk? Sukuk adalah Surat Berharga Syariah Negara Ritel atau biasa disebut Sukuk Ritel merupakan surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prisnsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset Surat Berharga Syariah Negara, yang dijual kepada individu (Ritel) atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual, dengan volume minimum yang ditentukan. Banyak juga yang menyebutnya sebagai obligasi syariah.
Penerbitan Sukuk Ritel ini memiliki tujuan yang sama dengan Obligasi yang diterbitkan Pemerintah lainnya (SUN, ORI, SBSN) yaitu untuk membiayai anggaran negara, diversifikasi sumber pembiayaan, memperluas basis Investor, mengelola pembiayaan negara dan menjamin tertib administrasi pengelolaan Barang Milik Negara.
A.    kelebihan sukuk antara lain: 
a. Dapat menjangkau investor yang lebih luas, terutama bagi investor yang concern terhadap aspek Syariah, 
b. Untuk mendiversifikasikan portofolio sebagai sumber dana, 
c. Penawaran yang relatif masih rendah, dengan tingkat permintaan yang tinggi, 
d. Pada umumnya, sukuk memiliki harga yang rendah atau minimal sama dibandingkan dengan obligasi konvensional. 

B.     kelemahan sukuk antara lain; 
a. Struktur yang lebih rumit karena mensyaratkan adanya asset yang mewadahinya (underlying asset), 
b. Pajak dan ketidakpastian hukum, 
     c. Tidak memiliki benchmark yang resmi, karena sukuk pemerintah belum diterbitkan. 
C. Cara Membeli Investasi Sukuk :
1. Melalui Mekanisme Pasar Perdanaa
Disebut demikian karena membeli langsung pada agen yang ditunjuk resmi oleh negara
untuk melakukan jual beli Sukuk Ritel. Dengan mekanisme tersebut syarat yang 
perlu dilengkapi cukup sederhana, pertama jelas harus menghubungi Agen penjualan Sukuk
Ritel yang telah ditunjuk oleh negara.Selanjutnya, Anda bisa melakukan pengisian formulir
sebagaimana yang telah disediakan oleh pihak Agen Penjual Sukuk Ritel (SR). Melampirkan
persyaratan terkait data diri dan kependudukan seperti misalnya KTP serta hal lain
sebagaimana yang diminta dan diperlukan oleh pihak keagenan.Mekanisme berikutnya
adalah mekanisme keuangan murni seperti misalnya, melakukan transfer dana sesuai dengan
jumlah yang ingin dibeli, penerimaan tanda bukti kepemilikan sekaligus juga melakukan
pengambilan sisa dana yang ditransfer apabila jumlah Sukuk yang diterbitkan oleh pihak
emiten (Pemerintah) tidak mencukupi sebagaimana jumlah dana yang diberikan,
memperoleh penjatahan, selanjutnya hanya tinggal menunggu proses investasi bergulir
sebagaimana tenor yang diajukan oleh emiten.
2. Melalui Mekanisme Pasar Sekunder
Untuk proses yang kedua ini, pembelian dilakukan melalui mekanisme sebagaimana yang
ada dalam proses pembelian obligasi yaitu melalui mekanisme bursa atau perbankan. Proses
memakan waktu kurang lebih 2 minggu hingga pihak pembeli Sukuk mendapatkan apa yang
disebut dengan Surat Konfirmasi Kepemilikan Sukuk Ritel yang dikeluarkan oleh pihak
bursa atau bank umum sesuai dengan mekanisme sekunder yang diikuti.
Jika dilihat dari prosesnya jelas Sukuk sama dengan obligasi, yang aman dan bisa
menguntungkan dari segi investasi. Namun memahami cara penggunaannya, ada beberapa
perbedaan dalam beberapa hal yang harus diperhatikan dengan seksama agar tidak
mendapatkan efek negatif dari investasi yang sedang berjalan.
D. Return dalam Investasi Sukuk :
1 Dipegang Sampai Jatuh Tempo
Investor Budi membeli Sukuk sebesar Rp10 juta dengan tingkat imbalan 10% per tahun dan
tidak dijual sampai dengan jatuh tempo. Hasil yang diperoleh adalah:
Imbalan = Rp10.000.000 x 10% x 1/12 = Rp83.000 diterima setiap bulan sampai dengan jatuh
tempo. Pada saat jatuh tempo, nominal yang diterima adalah Rp10 juta.
2 Dijual di Pasar Sekunder – Untung
Investor Budi yang membeli Sukuk di pasar perdana sebesar Rp10 juta dengan tingkat imbalan 10%
per tahun dan dijual di pasar sekunder dengan harga 105%.Hasil yang diperoleh adalah: Imbalan     
 = Rp10.000.000 x 10% x 1/12 = Rp83.000 diterima setiap bulan sampai dengan saat dijual Capital
gain = Rp10.000.000 x (105-100)% = Rp500.000. Pada saat dijual, nominal yang diterima adalah 
Rp10.500.000, yang berasal dari pokok Sukuk Ritel ditambah dengan capital 
gain
3 Dijual di Pasar Sekunder – Rugi
Investor Budi membeli Sukuk di pasar perdana sebesar Rp10 juta dengan tingkat imbalan 10% per
tahun dan dijual di pasar sekunder dengan harga 95%. Hasil yang diperoleh adalah: 
Imbalan  = Rp10.000.000 x 10% x 1/12 = Rp83.000 diterima setiap bulan sampai dengan saat
dijual Capital loss = Rp10.000.000 x (95-100)% = – Rp500.000. Pada saat dijual, nominal yang
diterima adalah Rp9.500.000, yang berasal dari pokok Sukuk Ritel dikurangi dengan capital loss.
E.    Risiko Memiliki Sukuk Ritel 
A.    1. Risiko Hukum dan Peraturan (Legal and Regulatory Risk). Dalam penerapan konsep-konsep syariah, seperti penyusunan struktur sukuk dan penggunaan underlying asset, terdapat kemungkinan belum terakomodasi dalam ketentuan hukum yang berlaku, sehingga suatu struktur tidak dapat diaplikasikan karena tidak selaras dengan peraturan tersebut.
      2.  Risiko Pasar (Market Risk), Risiko pasar merupakan risiko yang timbul dari instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Risiko pasar sukuk terdiri dari: risiko tingkat suku bunga (interest rate risk), dan risiko nilai tukar (foreighn exchange rate/currency risk).
     3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk), Risiko likuiditas merupakan risiko yang timbul, khususnya untuk sukuk yang diperjualbelikan di pasar sekunder, diakibatkan oleh pasar sekunder yang belum likuid dan belum terbentuk dengan baik. Pasar yang tidak liquid mengakibatkan investor kesulitan menjual sukuk dengan nilai yang wajar. Penilaian utama dari tingkat likuiditas pasar adalah dengan melihat kepada perbedaan kuotasi harga (spread) antara harga penawaran (bid price) dan harga permintaan (ask price) oleh dealer.
F.  Ragam Produksi Investasi Sukuk Ritel :
1.     Sukuk Ijarah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan akad Ijarah, Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad ijarah, dimana satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya menyewakan hak manfaat atas suatu aset kepada pihak lain berdasarkan harga dan periode yang disepakati, tanpa diikuti perpindahan kepemilikan aset itu sendiri.
2.     Sukuk Musyarakah Sukuk yang diterbitkan berdasarka perjanjian atau akad musyarakah, dimana dua pihak atau lebih bekerjasama menggabungkan modal untuk membangun proyek baru, mengembangkan proyek yang sudah ada, atau membiayai kegiatan usaha. Keuntungan maupun kerugian yang timbul ditanggung bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing-masing pihak.
3.     Sukuk Istishna. Sukuk yang diterbitkan berdasarkan perjanjian atau akad istishna, dimana para pihak menyepakati jual-beli dalam rangka pembiayaan suatu proyek atau barang. Adapun harga, waktu penyerahan dan spesifikasi proyek/barang ditentukan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan.
6. Investasi Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika anda
membeli saham berarti anda membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan 
tersebut. Dan anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, jika
 perusahaan mebukukan keuntungan. Anda juga bisa mengambil keuntungan dari naiknya harga
saham tersebut dari waktu ke waktu.
A.  Kelebihan Investasi Saham :
-          Investasi saham memiliki nilai likuiditas yang tinggi. hal ini menjadi nilai lebih dalam investasi saham karena dengan begini investor akan lebih mudah untuk menjual saham dengan waktu yang reltif cepat.
-          Investasi saham mempunyai nilai tingkat pengembalian modal yang sangat besar.
-          Bisa di jadikan sebagi investasi jangka panjang. karena nilai saham akan terus meningkat setiap waktunya.
-          Bisa di lakukan dengan modal kecil sehingga memudahkan investor pemula untuk melakukan investasi ini.
B.  Kekurangan Investasi Saham :
-          Investasi saham memiliki resiko yang sangat tinggi. jika anda mendapatkan keuntungan minim maka kerugian bisa di dapatkan oleh investor.
-          Berinvestasi saham pada perusahaan tidak bisa di prediksi. Karena perusahaan bisa saja mengalami kebangkrutan. Artinya semua aset perusahaan akan dijual agar bisa menutupi kewajiban perusahaan untuk membayar aset tersebut
-          Jika perusahaan merugi, investor tidak bisa mendapatkan deviden dari perusahaan. peluang keuntungan pemodal agar mendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
-          Bisa mendapatkan Suspend saham oleh otoritas keuangan. Hal ini karena terjadinya lonjakan harga saham yang sangat tinggi atau juga perusahaan di pailidkan oleh kreatornya
C. Cara Membeli Investasi Saham :
1.     Membuka Rekening Efek
Untuk membeli saham atau bermain saham di BEI terlebih dulu anda diwajibkan
untuk membuat rekening saham atau efek atas nama pribadi. Lalu dimanakah tempat 
untuk membuka rekening saham? Jika anda hendak membuka rekening tabungan tentu
saja sobat pergi ke bank. Namun apabila sobat mau membuka rekening saham maka
sobat harus datang ke sebuah perusahaan sekuritas terdekat. Perusahaan sekuritas
dinamakan pula sebagai broker saham atau pialang. Perlu diapresiasi, perusahaan
sekuritas di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Kalau dihitung saat ini mencapai
100 lebih perusahaan sekuritas yang ada di tanah air. Hal ini menjadi keuntungan
tersendiri bagi investor dalam memilih perusahaan sekuritas yang benar-benar
kredibel, aman dan dapat dipercaya.
2.     Memilih Saham
Setelah anda membuka rekening saham beserta penyetoran saldo awal, tahap
selanjutnya anda sudah bisa memulai memilih saham yang hendak dibeli. Ada banyak
jenis saham yang bisa anda pilih yang disebut pula emiten. Pastikan anda memilih
saham yang mempunyai prospek bagus ke depan, mempunyai pergerakan nilai yang
baik, konsisten memberikan laba deviden yang termasuk saham unggulan.
Dalam membeli saham-saham unggulan tersebut tentu saja diperlukan analisa
mendalam baik secara teknikal dan fundamental. Analisa memilih saham yang tepat
dan menguntungkan meliputi analisis perkembangan kesehatan perusahaan,
peningkatan keuntungan, dan menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham
berdasarkan grafik yang tersedia dan lain-lain.
3.     Cara Membeli Saham
Selepas anda menentukan memilih jenis saham tertentu yang terbaik dan
menguntungkan menurut anda berdasarkan analisa fundamental dan teknikal,
tahapan berikutya adalah membeli saham tersebut. Ada dua cara dalam membeli
saham tersebut, yaitu:
▪ Membeli saham lewat pialang atau perusahaan broker saham. Anda bisa
menelepon langsung perusahaan broker untuk membeli saham yang anda inginkan.
Atau sobat bisa datang langsung ke kantor perusahaan sekuritas tempat membuka
rekening saham anda tersebut. Kemudian memerintahkan untuk membeli saham
yang telah anda tentukan.
▪ Membeli saham secara langsung online. Dengan cara memasukkan order
pembelian saham di aplikasi trading saham online system. Setiap broker saham
pastinya telah mempunyai layanan aplikasi online ini dan anda bisa memintanya
dari mereka. Aplikasi software system yang mesti diinstal di komputer, netbook,
smartphone, laptop, tablet atau ponsel anda yang berbasis windows phone,
blackberry, android maupun sistem lainnya. Agar investor (anda) bisa melakukan
order pembelian saham atau penjualan saham secara online.
D. Return dalam Investasi Saham :
Jika prediksi returnnya terlalu tinggi, investor bisa kecewa karena return tidak 
tercapai. Seperti halnya return IHSG 3 tahun terakhir dari 2011 – 2013 yang
sebesar 3.20%, 12.94% dan -0.98%. Terlalu rendah, investor bisa kehilangan minat
karena hasil yang diperoleh tidak setara dengan risiko yang ditanggung.
Pada prakteknya, para perencanaan keuangan, agen penjual dan bahkan manajer
investasi sekalipun tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti berapa return
saham dalam 1 tahun. Namun ada kesepakatan tidak tertulis yang menyatakan
bahwa prediksi return saham biasanya berkisar antara 15% – 25% per tahun.
Namun data historis 3 tahun terakhir sudah membuktikan bahwa hal tersebut tidak
terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Penentuan asumsi return yang salah dalam perencanaan keuangan, bisa berdampak
fatal. Jika terlalu tinggi, investor ibarat diberi “angin surga”, dengan modal
minimal bisa mencapai hasil maksimal. Tujuan keuangan bisa buyar kalau
seandainya angka yang ditargetkan tidak tercapai.
Sementara jika terlalu rendah, jumlah investasi yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan keuangan menjadi terlalu besar sehingga investor harus menerima
kenyataan bahwa tujuan dia tidak realistis karena besaran investasi di luar
kemampuannya.

http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/02/20/berapa-asumsi-return-investasi-saham-yang-wajar/ (Di akses 29 November 2017)

E.  Risiko investasi Saham :
1 Capital Loss
Capital Loss adalah kerugian yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli
saham. Capital Loss Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana
investor menjual saham lebih rendah dari harga belinya.Dalam aktivitas perdagangan
saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gainatau keuntungan atas saham
yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari
harga belinya, dengan demikian investor mengalami capital loss.
2 Tidak Mendapat Dividen
Perusahaan hanya akan membagikan dividen jika perusahaan dapat menghasilkan
keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan
tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk
mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. Selain itu, Dividen
biasanya diputuskan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Jika mayoritas
pemegang saham tidak setuju untuk membagikan dividen dengan pertimbangan
tertentu, walaupun perusahaan membukukan keuntungan, pemegang saham pun tidak
mendapatkan dividen.
3 Risiko Suspend
Jika suatu saham terkena suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh
otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya
hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status suspend. Jangka
waktu Suspend bervariasi, biasanya berlangsung dalam waktu singkat, seperti 1 hari
perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari
perdagangan.
F.  Ragam Produk Saham :
a.     Jenis Saham dari Segi Kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim
·         Saham Biasa (Common Stocks)
Saham jenis ini mempunyai karakteristik yaitu bisa melakukan klaim kepemilikan
pada semua penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Namun demikian,
pemilik atau pemegang saham jenis ini hanya memiliki kewajiban yang terbatas.
Keuntungannya adalah jika terjadi resiko terburuk misalnya perusahaan bangkrut,
kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar
investasi pada saham tersebut.
·         Saham Preferen (Preferred Stocks)
Jenis saham ini didesain sebagai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Beberapa
investor menyukai jenis saham yang bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti
bunga obligasi). Secara umum, karakteristik saham preferen sama halnya dengan
saham biasa yang bisa mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal
jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar
dividen. Pemegang saham ini juga bisa melakukan klaim atas laba dan aktiva
sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak
tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Hal ini yang
membuat saham ini mirip dengan obligasi, dan banyak diminati investor.
b. Jenis Saham dari Segi Cara Peralihannya
·         Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Secara fisik, pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya. Hal ini bertujuan
agar mudah dipindahtangankan dari satu investor satu ke investor lainnya. Banyak
investor yang memiliki saham ini dengan tujuan memang untuk diperjualbelikan.
Investor tidak perlu khawatir karena secara hukum, siapa yang memegang saham
tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
·         Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Kebalikan dari saham atas unjuk, pada saham atas nama pemegang saham tertulis
jelas namanya di dalam kertas saham dan cara peralihannya pun juga harus
melalui prosedur tertentu.
c. Jenis Saham dari Segi Kinerja Perdagangan
·         Blue Chip Stocks
Jenis saham ini banyak diburu investor karena berasal dari perusahaan yang
memiliki reputasi tinggi, sebagai petinggi di industrinya, dan memiliki pendapatan
yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
·         Income Stocks
Jenis saham ini juga mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan membayar
dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun
sebelumnya. Kemampuan menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara 
teratur membagikan dividen tunai menjadi daya tarik tersediri bagi investor.
·         Growth Stocks
    - (Well-Known)
Mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang
tinggi, sebagai petinggi di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang
mempunyai reputasi tinggi.
     - (Lesser-Known)
Walaupun bukan sebagai petinggi dalam industri, namun jenis saham ini tetap
memiliki ciri growth stock. Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah
dan kurang populer di kalangan emiten.

Sumbernya: 
1.https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi (Diakses 28 November 2017)
13. https://www.finansialku.com/cara-membeli-obligasi/ ( Di akses 28 November 2017)
18. http://www.belajar-reksadana.com/2012/12/bagaimana-cara-membeli-reksadana.html ( Di akses 29 November 2017)



Komentar

  1. Main judi sabung ayam cuma di BOLAVITA paling nyaman
    Mulai sekarang bisa deposit via OVO dan GO-PAY
    Lebih mudah, tanpa jam Offline dengan minimal deposit 50 rb

    Untuk info lebih lanjut bisa melalui:
    whatsapp : 08122222995
    BBM: D8C363CA

    BalasHapus
  2. Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi.

    https://bolavita.siterubix.com/download-s128-sabung-ayam-di-kecamatan-palaran/

    BalasHapus

Posting Komentar